PENGARUH ELNINO dan LANINA TERHADAP UPWELLING and DOWNWELLING SYSTEM


Selamat datang di blog ini..

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang topik kita , ada baiknya kita mengenal tentang la nina dan el nino, karena kedua fenomena alam tersebut memiliki pengaruh yang cukup penting terhadap upwelling dan downwelling di laut..

La Nina

La Nina merupakan serapan dari bahasa spanyol(amerika selatan) yang berarti gadis kecil.

La Nina pada umumnya ditandai dengan penurunan temperatur permukaan laut di wilayah Pasifik ekuator atau tropis hingga di bawah normal yang selalu diikuti dengan munculnya tiupan-tiupan angin pasat yang kencang di daerah itu ,angin dari  La Nina ini bersifat basah.

Peristiwa ini terjadi apabila angin pasat mulai berhembus dengan cepat dan secara terus menerus melintasi Samudera Pasifik ke arah Australia. Angin tersebut mendorong lebih banyak air hangat ke arah Australia sebelah utara dibandingkan dari biasanya. Akibatnya, akan semakin banyak awan yang bergerak dalam keadaan kandungan air seperti ini dan menyebabkan turunnya intensitas hujan lebih banyak di Australia, di Pasifik sebelah barat dan di kawasan Indonesia.

El Nino

El Nino merupakan kondisi abnormal iklim di mana perubahan suhu permukaan laut di daerah Samudra Pasifik ekuator bagian timur dan tengah  lebih tinggi dari rata-rata normalnya. Istilah ini pada awalnya sering digunakan untuk menamakan arus laut hangat yang terkadang mengalir dari Utara ke Selatan yang terjadi pada sekitar  bulan Desember. Padahal pada umumnya temperatur suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin karena naiknya massa air di bawah permukaan air laut ke permukaan air laut (upwelling).(Tom Garrison, 1993).

El Nino sering kali disebut dengan fase panas (warm event) di Samudera Pasifik ekuatorial bagian tengah dan timur. El Nino dibaratkan dengan beda tekanan atmosfer antara Tahiti dan Darwin, atau yang sering disebut Osilasi Selatan. Disebut demikian karena keduanya terletak di belahan bumi bagian selatan. El-Nino ditandai dengan indeks osilasi selatan/Southern Oscillation Index (SOI) negatif. Artinya tekanan atmosfer di atas Tahiti lebih rendah daripada tekanan di atas Darwin.(Harold, 1994).

OK.. apabila anda telah memahami apa itu fenomena La Nina dan El Nino, sekarang mari kita membahas Upwelling dan Downwelling..

Upwelling

Upwelling merupakan fenomena oseanografi yang melibatkan wind-driven motion yang kuat, dingin dan biasanya membawa massa air yang kaya akan nutrien ke arah permukaan laut. Upwelling adalah fenomena atau kejadian yang berkaitan dengan gerakan naiknya massa air laut. Gerakan vertikal ini adalah bagian integrasi dari sirkulasi laut tetapi ribuan sampai jutaan kali lebih kecil dari arus horizontal. Gerakan vertikal ini terjadi akibat adanya stratifikasi densitas air laut karena dengan penambahan kedalaman mengakibatkan suhu menurun dan densitas meningkat yang menimbulkan energi untuk menggerakkan massa air secara vertikal.  Laut juga terstratifikasi oleh faktor lain, seperti kandungan nutrien yang semakin meningkat seiring pertambahan kedalaman. Dengan demikian adanya gerakan massa air vertikal akan menimbulkan efek yang signifikan terhadap kandungan nutrien pada lapisan kedalaman tertentu.(ilmukelautan.com)

-ada lima tipe upwelling yaitu:

  1. coastal upwelling
  2. large-scale wind-driven upwelling in the ocean interior
  3. upwelling associated with eddies
  4. topographically-associated upwelling
  5. dffusive upwelling in the ocean interior.(ilmukelautan.com)

Downwelling

Downwelling merupakan keterbalikan dari upwelling ,dimana arus laut menenggelamkan nutrient-nutrient ke arah bawah/ dasar lautan. hal ini tejadi akibat adanya proses akumulasi dan tenggelamnya bahan dengan kepadatan yang lebih tinggi ke bawah bahandengan kepadatan yang lebih rendah.hal ini menghasilkan suatu proses konveksi dan terus berkelanjutan. (wikipedia.com)

Pengaruh El Nino dan La Nina terhadap Upwelling dan Downwelling.

Upwelling merupakan kejadian yang berkaitan dengan gerakan naiknya massa air laut. Gerakan vertikal ini terjadi akibat adanya stratifikasi densitas atau kepadatan air laut karena perbedaan kedalaman. Semakin dalam, suhu air semakin rendah. Suhu yang menurun ini mengakibatkan meningkatnya kerapatan air. Perubahan ini menimbulkan energi karena terjadi perpindahan dari densitas tinggi ke densitas rendah. Proses ini membawa dampak bagi kondisi air permukaan. Biasanya, naiknya air dari bawah akan disertai dengan naiknya nutrien (metabolisme untuk fisiologi organisme) yang berada di dasar laut. Ketika sampai ke permukaan, nutrien tersebut digunakan oleh fitoplankton beserta karbondioksida (CO2) terlarut dan energi cahaya matahari untuk menghasilkan bahan organik melalui proses fotosintesis. Oleh sebab itu, daerah upwelling ini mendukung pertumbuhan organisme laut sebagai makanan plankton. Upwelling juga berpengaruh pada pergerakan makluk hidup bawah air.Banyak ikan laut dan hewan tanpa tulang belakang (invertebrata) memproduksi larva mikroskopis yang melayang-layang di dalam air. Larva-larva tersebut melayang bersama air selama beberapa waktu, bergantung pada spesiesnya. Untuk spesies dewasa yang hidup di dekat pantai, upwelling dapat memindahkan larva jauh dari habitat aslinya(Koran-jakarta.com).proses inilah yang menyebabkan ikan banyak bekumpul di daerah upwelling,sehingga apabila tidak ada nutrient-nutrient yang terputar di dalam laut(akibat upwelling-downwelling) maka ikan-ikan terganggu untuk mendapatkan makananya, lalu jumlah ikan dilaut berkurang akibat tidak tersedianya nutrient yang dibutuhkan ikan. peristiwa dari berkurangnya jumlah ikan di laut berkaitan dengan rantai makanan, seperti yang kita ketahui bahwa ikan merupakan salah satu makanan dari burung-burung laut seperti elang laut, camar, dll. Sehingga, apabila ketersediaan ikan di laut berkurang, maka berakibat pada burung-burung laut. Efek yang paling memungkinkan adalah kematian pada burung. (Harold,1994).efek lain dari berkurang nya jumlah ikan di daerah upwelling dan downwelling yang diakibatkan oleh fenomena elnino dan lanina adalah berkurangnya pendapatan para nelayan yang mata pencaharianya bersumber dari kelimpahan ikan di laut. oleh karena itu Elnino dan Lanina memiliki efek yang besar secara langsung dan tidak langsung  terhadap fenomena Upwelling dan Downwelling. dan efeknya bisa berdampak bagi Manusia, ataupun rantai makanan di laut.

(INFO)_Gejala El Nino yang sedang berlangsung tidak hanya mendatangkan kerugian akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Namun, di perairan, seperti di selatan Pulau Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara, dapat menguntungkan atau berdampak positif. karena biota ikan dari kedalaman akan berenang lebih dekat ke permukaan laut.alam, termasuk fenomena El Nino, tak bisa dilawan. Tindakan adaptif atau memanfaatkan nilai keuntungan yang ditimbulkannya menjadi sangat penting. Pada sektor perikanan, fenomena El Nino mengakibatkan suhu laut menjadi lebih dingin. Biota laut, termasuk ikan-ikan bernilai ekonomis, seperti ikan tuna dari kedalaman, akan berenang mendekati permukaan laut.

SUMBER:

(www.kompas.com)

( www.ilmukelautan.com)

( www.koran-jakarta.com)

HENDRA SURIANTA SEMBIRING
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2009

JALESVEVA JAYA MAHE

MARI KENALI LAUT DENGAN ILMU..

32 Komentar

  1. 21 Desember 2009 pada 7:41 pm

    blog anda saudara hendra sudah sangat bagus,
    saya ingin menanyakan tentang topk yg anda bhasa di sini,

    tolong berikan contoh terjadi kasus tentang upwelling dan downwelling system yg terjadi?? apakah d Indonesia pernah terjadi?
    dampaknya apa??

    terimakasih

    • 30 Desember 2009 pada 7:00 am

      sudah saya jelaskan di blog saya, mungkin anda bisa membacanya lebih teliti lagi,,terima kasih sarannya bung..

      Upwelling dan Down welling pasti pernah terjadi di indonesia.. dampaknya banyak ikan2 berkumpul di permukaan laut..
      biasanya para pemburu ikan akan banyak terlihat di daerah yang terjadi upwelling dan downwelling.

      • 31 Desember 2009 pada 8:13 am

        ohh,,
        begitu y saudara hendra,,

        tapi yang saya maksud itu,,
        jika pernah terjadi d indonesia ada gk dampak nyatanya buat masyarakat d pesisir atau d sekitar pantai ada gk??
        ada dampak positif or negatifnya gk dari upwelling dan dwonwelling yg anda bahsa d sini,,

        maaf y lae susah pertanyannya,,
        hehehee. . , , ,

        makasih,,

      • 31 Desember 2009 pada 9:53 am

        ok saudaraku Josua…haa..

        dampak pada masyarakat pesisir antara lain adalah bertambahnya pendapatan mereka akibat banyaknya tangkapan ikan mereka yang di dapat di daerah upwelling…gimana jO??puaskah dirimu..haha

        TERIMA KASIH

  2. jimmykalther said,

    23 Desember 2009 pada 4:48 am

    ok..
    bagus, ditunggu kelanjutannya..

  3. Ejja sinchan said,

    30 Desember 2009 pada 6:54 am

    mana lanjutannya???
    padahal lagi enak bft bancanya…

  4. 30 Desember 2009 pada 7:28 am

    bung hendra surianta sembiring,,,bagus qo artikel anda,,tapi saya penjelasan lagi donk tentang,,macm2 upwelling?deskripsinya?

    nuhun,,,terimaksih…

    • 31 Desember 2009 pada 9:50 am

      Okeh nenek AYu..hhe

      akan saya jawab pertanyaan mu..
      lima tipe upwelling yaitu coastal upwelling, large-scale wind-driven upwelling in the ocean interior, upwelling associated with eddies, topographically-associated upwelling, and broad-diffusive upwelling in the ocean interior.
      Coastal Upwelling
      Coastal upwelling adalah tipe yang paling banyak memiliki hubungan dengan aktivitas manusia dan memberikan banyak pengaruh terhadapa produktivitas perikanan di dunia, seperti ikan pelagis kecil (sardines, anchovies, dll.).

      Equatorial Upwelling
      Fenomena yang sama terjadi di ekuator. Apapun lokasinya ini merupakan hasil dari divergensi, massa air yang nutrien terangkat dari lapisan bawah dan hasilnya ditandai oleh fakta bahwa pada daerah ekuator di pasifik memiliki konsentrasi fitoplankton yang tinggi.

      Southern Ocean Upwelling
      Upwelling dalam skala besar juga terjadi di Southern Ocean. Di sana, dipengaruhi angin yang kuat dari barat dan timur yang bertiup mengelilingi Antarctika, yang mengakibatkan perubahan yang signifikan terhadap aliran massa air yang menuju ke utara.

      Tropical cyclone upwelling
      Upwelling juga bisa disebabkan oleh tropical cyclone yang melanda suatu wilayah laut, biasanya apabila bertiup dengan kecepatannya kurang dari 5 mph (8 km/h).

      Artificial Upwelling
      Upwelling tipe jenis ini dihasilkan oleh perangkat yang menggunakan energi gelombang laut atau konversi energi panas laut untuk memompa air ke permukaan. Perangkat seperti telah dilakukan untuk memproduksi plankto.

      Non-oceanic upwelling
      Upwellings juga terjadi di lingkungan lainnya, seperti danau, magma dalam mantel bumi. Biasanya akibat dari konveksi.

      hhehehe gimana?? TERIMA KASIH

  5. 30 Desember 2009 pada 10:21 am

    abank..
    suka kupu2 y??

    mau tanya
    biasanya upwelling & downwelling banyak terjadi di daerah mana di Indonesia??

    • 31 Desember 2009 pada 9:37 am

      Kupu2?? engga ahh ..seremm..
      OK saya akan menjawab petanyaa dari isna..
      Setidak-tidaknya dikenal ada tujuh lokasi upwelling di perairan Indonesia. Sebagian besar lokasi upwelling ini terletak di Wallace area, yaitu suatu kawasan perairan yang dibatasi oleh garis Wallace di bagian barat dan garis Lydekker di bagian timur.Daerah ini dikenal memiliki keanekaragaman jenis dan kelimpahan biota yang tinggi, beberapa jenis di antaranya bersifat unik dan endemik, yang merupakan sumbangan besar bagi keanekaragaman biota global. Selain Selat Makassar dan Laut Banda, upwelling juga terjadi di Laut Seram, Laut Maluku, Laut Arafura, dan perairan utara kepala burung dan perairan timur Papua. Satu-satunya lokasi upwelling di luar kawasan Wallacea adalah di perairan selatan Jawa hingga Sumbawa.
      GIMANA sudah puas kah dirimu isna????hahahha
      TERIMA KASIH.

      • 31 Desember 2009 pada 12:27 pm

        whaaa
        isna br tau klo byk d wallace area
        sip dah puas ko
        mksh y bank bwt infony
        😉

      • 1 Januari 2010 pada 7:18 am

        OK..saya selalu menanggapi dan memberi solusi..hhhehehhe

  6. shifadini said,

    31 Desember 2009 pada 3:22 am

    Mau nanya nih..
    Sebutkan dan jelaskan dampak lain yang disebabkan upwelling selain ikan – ikan akan terganggu??
    tengkyu

    gantian dung comment blog aku

    • 31 Desember 2009 pada 9:20 am

      ok ok shifa..
      efek lain selain terggangunya perkembangan ikan adalah ledakan pertumbuhan alga (booming alga) di daerah upwelling itu shifa..hal ini terjadi akibat adanya kekosongan massa air pada lapisan permukaan, akibat terbawa ke tempat lain oleh arus upwelling dan berkumpul di suatu tempat.nah yang terbawa oleh arus itu adalah alga..gimana shifa?? peru ditambahin lagi mungkin??
      TERIMA kASIH

  7. shifadini said,

    31 Desember 2009 pada 9:36 am

    udah cukup ko hendra,,
    makasiii yaa

  8. gusti0909 said,

    31 Desember 2009 pada 10:57 am

    Abang hendra .
    Makasih ya buat comment d blog saya yang membuat saya agak sedikit sulit menjawabnya,
    hahahha .
    Tapi tidak masalah,
    selagi itu bersifat informasi,
    saya akan mencoba untuk memberikan jawaban berdasarkan informasi yang saya dapat .

    Oke baiklah,
    sekarang saatnya untuk bls dendam (loh) ?
    hehehe .

    Ada sedikit pertanyaan untuk blog yang anda buat,
    pertanyaan dari saya adalah : adakah peran pemerintah dalam mensosialisasikan efek el nino terhadap upwelling ?

    Mungkin hanya itu yang ingin saya tanyakan,
    dan semoga anda dapat memberikan jawaban yang membuat hati saya senang,
    wkwkwkkwkwkwkwk .
    😀

    • 1 Januari 2010 pada 7:08 am

      hahahahha. maapin ya nina…

      Okehlah kalau begitu..saya akan menjawab pertanyaan dari nina..
      pemerintah tentu saja menanggapi fenomena elnino. oleh karena itu..pemerintah mengadakan sosialisasi terhadap nelayan & petani di berbagai daerah indonesia..bukti nyatanya adalah memberikan informasi tentang fenomena elnino dan efeknya terhadap upwelling yang notabene upwelling merupakan surganya ikan bagi nelayan.
      bukti nyata yang sudah dilakukan pemerintah adalah Pemerintah akan menyiapkan dana siaga pangan sekitar Rp 2 trilyun hingga Rp3 triliun dalam APBN 2010 untuk mengantisipasi kemungkinan dampak buruk El Nino.
      (sumber:analisadaily.com)
      gimana nina? apakah sudah puas dengan jawaban dari saya?
      TERIMA KASIH

  9. jimmykalther said,

    31 Desember 2009 pada 11:06 am

    apa upwelling dapat menyebabkan kematian pada hewan air? dan dimana pertama kali terjadi..
    😉
    🙂

    CLICK AND COMMENT HERE..!!!

    😦

    • 1 Januari 2010 pada 7:34 am

      ok jimmy..
      Benar ..efek kerugian akibat upwelling adalah kematian hewan air…contohnya blooming..
      blooming diakibatkan oleh upwelling yang membawa fitoplankton, kemudian fitoplanktn tersebut menarik zooplankton untuk datang memakan fitoplankton..nah zooplankton inilah yang menarik ikan untuk datang dan memakan zooplankton.
      bayangkan bila sangat banyak ikan yang datang ke daerah upwelling tersebut. dapat dipastikan bahwa kadar O2 dalam air berkurang dan tidak memenuhi kuota ikan..ikan akan kekurangan O2 dan mati.

      bagaimana bung jimmy?? apakah sudah puas?

      TERIMA KASIH.

  10. muhammadisal said,

    31 Desember 2009 pada 1:29 pm

    dra mw nanya ni…
    apa c wind-driven motion?
    thx ya dra..

    • 1 Januari 2010 pada 7:26 am

      Ok sal.. wind driven motion merupakan gerakan arus yang digerakan oleh angin..menurut saya sih begitu.. tapi mungkin ada yang mau menambahkan..hhehhe

      TERIMA KASIH.

  11. febrian08 said,

    31 Desember 2009 pada 1:32 pm

    mungkin artikelnya sudah cukup jelas,,,
    akan tetapi setelah melihat komentar2 dari teman2,,,dan jawaban anda…
    ada sebuah pertanyaan….
    mengapa di Indonesia upwelling dan downlling sering terjadi di wallace area?? apakah karena suhu atau tekanan di sana berbeda dengan daerah sekitarnya???

    dan tolong di jelaskan kembali dimana saja di daerah perairan selatan JAWA dan SUMATERA!!!

    makasih hendra!!!

    • 1 Januari 2010 pada 7:17 am

      ok febrian..akan saya jawab pertanyaan dari anda..
      mungkin wallace area memiliki perairan yang hangat(perairan hangat merupakan penunjang terjadinya upwelling)
      sehingga terjadi perputaran secara vertikal dengan air yang memiliki suhu yang lebih dingin.

      sebenarnya jawa merupakan daerah yang memiliki potensi munculnya fenomena upwelling, tapi mungkin tidak sesering di wallace area..menurut coremap.or.id,Satu-satunya lokasi upwelling di luar kawasan Wallacea adalah di perairan selatan Jawa hingga Sumbawa.

      bagaimana febrian apakah sudah puas?
      TERIMA KASIH

  12. 3 Januari 2010 pada 7:58 pm

    Horas !
    n_n

    Sebelumnya anda katakan bahwa pengaruh upwelling mengakibatkan tangkapan nelayan/masyarakat pesisir jadi melimpah .
    Pertanyaan saya sederhana ,
    Jika perairan tersebut mengalami pencemaran yg cukup berat ,
    1.masih mungkinkah upwelling ini terjadi ?
    2.efektivitas produktivitas primer di perairan tersebut bagaimana ?
    Mengingat upwelling sangat erat kaitannya dengan produktivitas primer .

    *give me a great question
    @ irmaneka.wordpress.com

    Perhaps my blog is simplicity ,
    But for me ,
    Simplicity is perfection .
    So visit it ,
    nd asking me whatever u want .
    Don’t judge my cover , look the substance !
    n_n
    Hheh . Just kidding bro .

    • 4 Januari 2010 pada 4:00 am

      HORAS..ok mas irman…akan saya jawab pertanyaanmu..

      1.upwelling di perairan yang tercemar pasti terjadi..karena tidak ada hubungannya dengan perputaran arus di permukaan laut..hanya saja zat yang terkandung dalam perputaran arus melibatkan zat-zat tercemar seperti logam berat.

      2. tentu pengaruh zat tercemar pada produktivitas primer sangat besar..Tingginya produktivitas di laut terbuka yang mengalami upwelling disebabkan karena adanya pengkayaan nutrien pada lapisan permukaan tercampur yang dihasilkan melalui proses pengangkatan massa air dalam. nah apabila nutrient tersebut tercemar, maka akan mempengaruhi produktivitas primernya, karena zat tercemar dapat membunuh/ meracuni ikan..
      hhehehe..mohon bantuannya yah kalo jawaban saya singkat..hhehe.TERIMA KASIH.

  13. sandrakania said,

    4 Januari 2010 pada 6:51 am

    bang , mauu nanyaa nii sandraa bangbattt …
    apa ss efek positif dan negatifnyaaa downwelling buat para nelayan indonesia ?

    • 5 Januari 2010 pada 2:44 pm

      oke sandroo..
      efek positifnya adalah sama seperti upwelling san..yaitu terjadi pembauran nutrient dalam laut yang diakibatkan oleh perputaran arus di dasar laut..hal inilah yang menarik ikan berkumpul untuk memakan nutrien di daerah down welling-upwelling dan nelayan pun akan mendapatkan ikan banyak ..gimana??

      lalu efek negatifnya adalah apabila nutrient yang di baurkan oleh proses downwelling di dasar laut tersebut telah tercemari.. maka ikan yang memakan nutrien tercemar tersebut akan keracunan dan mati,,nelayan rugi deeh..hhohoh

      TERIMA KASIH.

  14. lintang said,

    5 Januari 2010 pada 6:17 pm

    Tulisannya sudah cukup baik, semoga bisa terus berkarya menghasilkan tulisan-tulisan yang luar biasa.
    Terinspirasi dari tulisan kamu, Jelaskan bagaimana proses ekman akan mendorong upwelling dan downwelling menuju daerah pantai?

    • 6 Januari 2010 pada 3:19 pm

      terima kasih banyak bu..

      akan saya coba untuk menjawab pertanyaan dari ibu..upwelling yang biasanya ada di dekat pantai disebut dengan coastal upwelling.Di perairan dekat pantai, angin berhembus sejajar dengan garis pantai menyebabkan satu lapisan air permukaan yang tebalnya beberapa puluh meter untuk bergerak menjauhi atau menuju pantai. akibat adanya Gesekan angin yang berhembus sepanjang permukaan laut menyebabkan air mulai bergerak, efek Coriolis membelokkannya ke kanan (di belahan bumi utara), dan transport Ekman menggerakkannya ke arah laut. Coastal upwelling terbentuk ketika air di permukaan tersebut digantikan oleh air dari lapisan dalam yang naik di sepanjang pantai(TOM GARRISON,1993)

      Proses inilah yang menyebabkan terjadinya proses upwelling dan downwelling menuju daerah pantai,dan proses ekman sangat berpengaruh untuk mendorong upwelling-downwelling menuju daerah pantai dikarenakan efek ekman mempengaruhi angin. dan angin erat kaitannya dengan arus, dan arus adalah faktor pendukung upwelling-downwelling.

      semoga ibu puas dengan jawaban saya..Terima kasih.


Tinggalkan Balasan ke hendrasurianta Batalkan balasan